TUGAS TIK OLEH :
1. Eva Setya Kharisma
2. Qonita Jihani
3. Saripatul Aini
4. Sri Kurniawati
5. Yulianti Hasni
Materi Biologi Semester 3
1.
Sistem
Saraf Tepi
Sistem
saraf tepi terdiri dari sistem saraf sadar dan sistem saraf tak sadar (sistem
saraf otonom). Sistem saraf sadar mengontrol aktivitas yang kerjanya diatur
oleh otak, sedangkan saraf otonom mengontrol aktivitas yang tidak dapat diatur
otak antara lain denyut jantung, gerak saluran pencernaan, dan sekresi
keringat.
A.
Sistem Saraf Sadar
Sistem saraf sadar disusun oleh saraf otak (saraf
kranial), yaitu saraf-saraf yang keluar dari otak, dan saraf sumsum tulang
belakang, yaitu saraf-saraf yang keluar dari sumsum tulang belakang.
Saraf
otak ada 12 pasang yang terdiri dari:
1.
Tiga
pasang saraf sensori, yaitu saraf nomor 1, 2, dan 8
2.
lima
pasang saraf motor, yaitu saraf nomor 3, 4, 6, 11, dan 12
3.
Empat
pasang saraf gabungan sensori dan motor, yaitu saraf nomor 5, 7, 9, dan 10.
Saraf
otak dikhususkan untuk daerah kepala dan leher, kecuali nervus vagus yang
melewati leher ke bawah sampai daerah toraks dan rongga perut. Nervus vagus
membentuk bagian saraf otonom. Oleh karena daerah jangkauannya sangat luas maka
nervus vagus disebut saraf pengembara dan sekaligus merupakan saraf otak yang
paling penting.
Saraf sumsum tulang belakang berjumlah 31 pasang
saraf gabungan. Berdasarkan asalnya, saraf sumsum tulang belakang dibedakan
atas 8 pasang saraf leher, 12 pasang saraf punggung, 5 pasang saraf pinggang, 5
pasang saraf pinggul, dan satu pasang saraf ekor.
Beberapa
urat saraf bersatu membentuk jaringan urat saraf yang disebut pleksus. Ada 3
buah pleksus yaitu sebagai berikut.
a)
Pleksus
cervicalis merupakan gabungan urat saraf leher yang mempengaruhi bagian leher,
bahu, dan diafragma.
b)
Pleksus
brachialis mempengaruhi bagian tangan.
c)
Pleksus
Jumbo sakralis yang mempengaruhi bagian pinggul dan kaki.
B.
Saraf Otonom
Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang
berasal dari otak maupun dari sumsum tulang belakang dan menuju organ yang
bersangkutan. Dalam sistem ini terdapat beberapa jalur dan masing-masing jalur
membentuk sinapsis yang kompleks dan juga membentuk ganglion. Urat saraf yang
terdapat pada pangkal ganglion disebut urat saraf pra ganglion dan yang berada
pada ujung ganglion disebut urat saraf post ganglion.
Sistem saraf otonom dapat dibagi atas sistem saraf
simpatik dan sistem saraf parasimpatik. Perbedaan struktur antara saraf
simpatik dan parasimpatik terletak pada posisi ganglion. Saraf simpatik
mempunyai ganglion yang terletak di sepanjang tulang belakang menempel pada
sumsum tulang belakang sehingga mempunyai urat pra ganglion pendek, sedangkan
saraf parasimpatik mempunyai urat pra ganglion yang panjang karena ganglion
menempel pada organ yang dibantu.
Fungsi sistem saraf simpatik dan parasimpatik
selalu berlawanan (antagonis). Sistem saraf parasimpatik terdiri dari
keseluruhan “nervus vagus” bersama cabang-cabangnya ditambah dengan beberapa
saraf otak lain dan saraf sumsum sambung.
Fungsi
Saraf Otonom :
1. Parasimpatik
- mengecilkan pupil
- menstimulasi aliran ludah
- memperlambat denyut jantung
- membesarkan bronkus
- menstimulasi sekresi kelenjar pencernaan
- mengerutkan kantung kemih
2. Simpatik
- memperbesar pupil
- menghambat aliran ludah
- mempercepat denyut jantung
- mengecilkan bronkus
- menghambat sekresi kelenjar pencernaan
- menghambat kontraksi kandung kemih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar