Kata Ulang
Kata Ulang Kata yang mengalami perulangan kata sebagian atau seluruhnya dan
mengakibatkan makna yang berbada-beda.
Macam-Macam Kata Ulang
Kata ulang dibagi menjadi 4 macam, yakni:
1. Kata Ulang Utuh (K.U.
Dwilingga), yakni perulangan kata yang dialami oleh seluruh kata dasar.
Contoh:
a. anak-anak
b. rumah-rumah
2. Kata Ulang Sebagian (K.U.
Dwipurwa), yakni perulangan kata yang dialami oleh sebagian dari kata dasar.
Contoh:
a. pepohonan
b. tetangga
3. Kata Ulang Berimbuhan, yakni
perulangan kata yang melibatkan morfem terikat (afiks)
a. kejar-kejaran
b. mobil-mobilan
4. Kata Ulang Salin Suara (K.U.
Dwilingga Salin Suara), yakni perulangan kata yang dialami oleh seluruh kata
dasar namun mengalami perubahan fonem pada salah satu kata dasarnya.
Contoh:
Perubahan fonem vokal
a. mondar-mandir
b. gerak-gerik
Perubahan fonem konsonan
a. sayur-mayur
b. lauk-pauk
Catatan: kata-kata berikut tidak termasuk kata ulang dalam bahasa Indonesia
karena tidak sesuai dengan pengertian kata ulang itu sendiri. Maka kata-kata
berikut dinamakan Kata Ulang Semu.
Contoh: a. tiba-tiba
b. kura-kura
c. pura-pura
d. lumba-lumba, dll.
Makna Kata Ulang Dalam Bahasa Indonesia
Macam-macam makna atau nosi kata ulang, di antaranya sebagai berikut.
1. Kata ulang yang menyatakan
`banyak tidak menentu`.
Contoh:
- Di tempat kakek, terdapat pepohonan
yang rimbun dan lebat sekali.
- Pulau-pulau yang ada di
dekat perbatasan dengan negara lain perlu diperhatikan oleh pemerintah.
2. Kata ulang yang menyatakan
`sangat`.
Contoh:
- Jambu merah Pak Alex besar-besar
dan memiliki kenikmatan yang tinggi.
- Anak kelas IX orangnya malas-malas
dan sangat tidak koperatif.
3. Kata ulang yang menyatakan
`paling`.
Contoh:
- Setinggi-tingginya Agus
naik pohon, pasti dia akan turun juga.
- Zambada dan Edowa mencari kecu sebanyak-banyaknya
untuk makanan ikan cupang kesayangannya.
4. Kata ulang yang menyatakan
`mirip` / `menyerupai` / `tiruan`.
Contoh:
- Marcel membuat kapal-kapalan
dari kertas yang dibuang Pak Mulyanto tadi pagi.
- Ricky main rumah-rumahan
bersama Rexy seharian di halaman rumah.
5. Kata ulang yang menyatakan `saling` atau `berbalasan`(resiprok).
Contoh:
- Ketika mereka berpacaran selalu
saja cubit-cubitan sambil tertawa.
- Saat lebaran biasanya keluarga
di RT IV kunjung-kunjungan satu sama lain.
6. Kata ulang yang menyatakan
`bertambah` atau `makin`.
Contoh:
- Biarkan dia main hujan! Lama-lama dia akan bosan juga.
- Ayah meluap-luap
emosinya ketika tahu dirinya masuk perangkap penipu kartu kredit.
7. Kata ulang yang menyatakan
`waktu` atau `masa`.
Contoh:
- Orang katro dan ndeso itu datang ke rumahku malam-malam.
- Datang-datang dia
langsung tidur di kamar karena kecapekan.
8. Kata ulang yang menyatakan
`berusaha` atau `penyebab`.
Contoh:
- Setelah kejadian itu dia menguat-nguatkan diri mencoba untuk tabah.
9. Kata ulang yang menyatakan
`terus-menerus`
Contoh:
- Anjing buduk dan rabies itu suka mengejar-ngejar anak kecil yang lewat
di dekat kandangnya yang bau.
- Lina selalu bertanya-tanya
pada dirinya apakah kesalahannya pada Hany dapat termaafkan.
10. Kata ulang yang menyatakan
`agak` (melemahkan arti).
Contoh:
- Karena berjalan sangat jauh kaki Putra sakit-sakit semua.
- Jangan tergesa-gesa
begitu dong, nanti jatuh!
11. Kata ulang yang menyatakan `beberapa`.
Contoh:
- Sudah bertahun-tahun
nenek tua itu tidak bertemu dengan anak perempuannya yang pergi ke Hongkong.
- Mas Agung berminggu-minggu
tidak apel ke rumahku. Ada apa ya?
12. Kata ulang yang menyatakan `sifat` atau `agak`.
Contoh:
- Lagak si bencong itu kebarat-baratan
kayak dakocan.
- Wajahnya terlihat kemerah-merahan
ketika pujaan hatinya menyapa dirinya.
13. Kata ulang yang menyatakan `himpunan pada kata bilangan`.
Contoh:
- Coba kamu masukkan gundu bopak
itu seratus-seratus ke dalam tiap plastik!
- Jangan beli makanan banyak-banyak,
Nak, nanti uang sakumu habis!
14. Kata ulang yang menyatakan `bersenang-senang` atau `santai`
Contoh:
- Dari tadi padi Filo kerjanya
cuma tidur-tiduran di sofa.
- Ular naga panjangnya bukan
kepalang berjalan-jalan selalu riang kemari
MAKNA
Jamak (tak
tentu). Contoh: Buku-buku itu telah kusimpan dalam lemari.
Bermacam-macam. Contoh: pohon-pohonan, buah-buahan.
Menyerupai.
Contoh: kuda-kuda, anak-anakan, langit-langit, mobil-mobilan, rumah-rumahan,
kayu-kayuan.
Melemahkan
(agak). Contoh: kekanak-kanakan, kebarat-baratan, sakit-sakitan.
Intensitas
(kualitas, kuantitas, atau frekuensi). Contoh: kuat-kuat, kuda-kuda,
mondar-mandir.
Saling
(berbalasan). Contoh: bersalam-salaman, tikam-menikam.
Kolektif
(pada kata bilangan). Contoh: dua-dua, tiga-tiga, lima-lima.
Dalam
keadaan. Contoh: mentah-mentah, hidup-hidup.
Walaupun
(meskipun). Contoh: kecil-kecil.
Perihal.
Contoh: masak-memasak, jahit menjahit.
Tindakan
untuk bersenang-senang. Contoh: makan-makan, duduk-duduk, tidur-tiduran,
membaca-baca, berjalan-jalan.
Agak. Contoh:
kehijau-hijauan, kemerah-merahan.
Tindakan yang
dilakukan berkali-kali. Contoh: berkali-kali.
himpunan.
Contoh: berjam-jam.
Perbalasan (pekerjaan). Contoh:
kunjung-mengunjungi, tuduh-menuduh, tolong-menolong